Sektor public, pemerintahan atau government adalah salah satu industri yang diperkirakan akan banyak mendapatkan manfaat dari kegunaan blockchain. Sifat blockchain yang transparan bisa dibilang merupakan “jiwa” dari sektor publik yang hampir selalu mengedepankan transparansi – karena sifat dana sektor publik yang memang berasal dari pajak.

Apa saja sih kegunaan blockchain bagi sektor publik ?

Blockchain Untuk Manajemen Identitas / Identitas Digital

Istilah identitas yang banyak disebut di era blockchain adalah Self-sovereign identity (SSI) yang berarti seorang individual seharisnya memiliki dan memegang kontrol atas identitasnya tanpa intervensi dari otoritas apapun. SSI memungkinkan seseorang untuk berinteraksi di dunia digital dengan kebebasan dan kapasitas trust yang sama dengan dunia offline.

Pemerintah / Government dan juga perusahaan saat ini memiliki atau membagikan begitu banyak informasi yang saling terkait satu sama lain, seperti lokasi seseorang saat jam kerja, sampai di mana mereka tidur saat malam, mereka terkait dengan siapa, apa yang dibeli.

Sedangkan setiap orang (termasuk bisnis) juga memiliki informasi-informasi dari pihak mereka seperti tanggal lahir, ijazah universitas, lisensi bisnis, ID card karyawan. Ada banyak lagi dokumen lain seperti store receipt, boarding pass dan credit score.

Di dunia fisik, informasi ini direpresentasikan sebagai kartu atau sertifikat  yang disimpan oleh masing-masing individu dan biasa disimpan di dompet atau safe deposit box dan ditunjukkan kepada otoritas saat individu tersebut perlu membuktikan sesuatu terkait identitasnya.

Dalam banyak kasus, ada ketidaknyamanan misalnya saat seseorang memproses pembelian rumah atau mobil secara kredit, jika mengajukan kredit ke 3 bank, saat ini ia harus memberikan kelengkapan dokumen ke 3 bank dan kadangkala dokumen yang diminta bisa berbeda-beda.

Self sovereign identity memiliki benefit sebagai jalan lebih cepat untuk akses masuk ke ekonomi global, di samping akses lebih besar kepada jaminan perlindungan hak asasi manusia – terutama bagi warga negara dunia ketiga dengan ketidakstabilan ekonomi/sosial/politik/keamanan tinggi sehingga kesulitan memiliki data kependudukan.

Blockchain bisa digunakan untuk membangun data identitas digital bagi warga negara, atau penduduk atau bisnis, atau data apapun yang terkait dengan kependudukan. Dengan menggunakan teknologi blockchain, banyak aspek dari identitas yang bisa di-manage, seperti

  • Akta kelahiran
  • Pasport atau Visa
  • Akta kematian
  • Buku nikah

Blockchain untuk manajemen identitas adalah salah satu use case yang paling banyak diriset oleh sektor pelayanan publik atau government.

Christopher Allen dari Blockstream, membagi perkembangan identitas digital sebagai berikut

Centralized identity. Identitas di kontrol secara administratif oleh satu otoritas atau hirarki
Federated identity. Identitas di kontrol secara administratif oleh banyak otoritas yang telah difederasi
User-centric identity. Kontrol oleh Individual atau administratif melalui banyak otoritas tanpa melalui federasi
Self-sovereign identity. Kontrol individual melalui banyak otoritas .

Beberapa manfaat identitas digital bagi individual antara lain

  • Proses verifikasi identitas yang lebih nyaman dan sederhana
  • Kontrol penuh terhadap penggunaan identitas Anda dan juga monetisasinya

Manfaat identitas digital bagi bisnis :

  • Berkurangnya biaya dan risiko dari kebocoran data atau pencurian data
  • Manajemen dan monitoring compliance yang lebih efektif
  • Revenue stream baru
  • Bisa membantu onboarding customer lebih cepat (terutama melalui proses KYC untuk bank)
  • Customer service yang lebih personalisasi

Manfaat identitas digital bagi government :

  • Trust yang terdistribusi dan meningkatkan keamanan data
  • Mengurangi fraud dan pencurian data
  • Mengurangi biaya dan risiko dalam penerbitan dan manajemen identitas
  • Meningkatkan efisiensi dalam kontrol, monitoring dan kualitas compliance

Blockchain untuk data record (kesehatan / medis, financial, asuransi)

Kegunaan blockchain selain identitas / self sovereign identity juga bisa digunakan untuk me-manage data pribadi atau personal record. Misalnya data rekam medis, yang biasanya data kita hanya diakses oleh satu rumah sakit saja, dengan teknologi blockchain bisa dibuat interoperable bersama rumah sakit lainnya di dalam suatu negara. Dalam proses aksesnya, pemerintah harus memastikan hak privasi warga negara tidak dilanggir melalui otorisasi oleh user, maka dalam hal ini data dikontrol oleh pasien masing-masing.

Blockchain untuk jasa keuangan dan bank

Teknologi blockchain bisa digunakan untuk menurunkan biaya yang terkait biaya transfer uang baik interbank transfer atau international payment. Saat ini sudah banyak negara-negara yang bereksperiment dengan digital currencies karena adanya potensi penggunaan mata uang mereka untuk digunakan oleh lebih banyak negara lain. Misalnya China, Kanada.

Blockchain untuk pencatatan kepemilikan akta tanah

Pencatatan akta tanah cocok secara alami dengan teknologi blockchain karena sifatnya yang jarang atau bahkan tidak berubah. Akta tanah dan akta lain yang terkait dengan kepemilikan bisa secara kronologis direcord ke dalam blockchain, termasuk dengan detail lain yang relevan dalam penjualan sebuah properti. Karena karakter immutable (tidak bisa diedit) dari blockchain, record historis dari sebuah properti atau aset lain bisa direview melalui record sebelumnya di dalam blockchain.

Manajemen Rantai Pasok (Supply chain Management)

Mirip seperti prinsip pemakaian blockchain di akta tanah, memiliki record historis yang komprehensif dari suatu aset juga merupakan tujuan utama dari manajemen rantai pasok (supply chain) dan tracking aset. Data blockchain bisa digunakan untuk mendokumentasikan setiap transfer aset dari awalnya. Pemerintah bisa melakukan tracking asset dari awalnya dibuat, melalui banyak tahapan transportasi, termasuk tahap pembelian dan me-manage persediaan aset.

Pemakaian teknologi blockchain juga bisa memberikan akses kepada pihak berwenang (staf aparatur negara atau publik) untuk memantau isi dari aset sehingga meningkatkan trust dari aset tersebut.

Contoh use case ini adalah tracking makanan, obat, natural resource seperti diamond dan sumber daya lain dari origin sampai distribusi.

Blockchain untuk pencatatan Kontrak dan Vendor Management

Di dalam jenis blockchain private atau permissioned, transparansi dengan tingkat yang tinggi bisa diberikan kepada sistem dan transaksi, di saat yang sama hanya user yang memiliki otorisasi saja yang bisa melakukan perekaman transaksi. Hal ini memungkinkan teknologi blockchain bisa digunakan sebagai tool transparansi dan akuntabilitas terkait pengeluaran pemerintahan / government spending yang sering terkait kontrak. Hal-hal seperti tracking dan pembayaran vendor, me-manage komitmen pembelian dan monitoring performa bisa dilakukan melalui blockchain yang mana datanya bisa diakses oleh partner partner yang relevan, juga publik yang dinilai relevan. Dalam kasus ini blockchain juga bisa membuat proses kontrak lebih efisien dengan mengeliminasi sejumlah biaya-biaya dengan penggunaan smart contract.

Sumber:
By RHEINM / https://digitalis.id/blog/blockchain-untuk-sektor-publik-atau-pemerintahan/